
Pendidikan merupakan kunci utama bagi anak-anak untuk meraih mimpi dan unggul dalam persaingan global. Begitu pun dalam Islam, Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang mempunyai ilmu. Orang-orang yang berilmu/berpendidikan memiliki kedudukan yang lebih tinggi di hadapan Allah SWT. Pendidikan dalam Islam mempunyai beberapa peran penting bagi masyarakat, selain menimba pengetahuan dengan pendidikan untuk menumbuhkan akal sehat serta spiritualitas.
Berangkat dari keinginan besar Lazismu Mantrijeron untuk memberikan kebermanfaatan kepada keluarga dhuafa di wilayah Mantrijeron, muncullah suatu program dari pilar pendidikan.
Program Beasiswa Darwis berdiri tahun 2015, mengambil dari nama kecil Kiai Haji Ahmad Dahlan yaitu Muhammad Darwis. Nama ini diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan untuk anak asuh yang mencintai ilmu serta agama Islam yang ditujukan kepada anak – anak di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Beasiswa Darwis berbeda dengan Program Beasiswa yang ada di bawah Muhammadiyah pada umumnya. “Program Beasiswa Darwis menerapkan sistem pembinaan dengan proses pembinaan langsung oleh para mentor dan ada ujian pada setiap semesternya. Penyaluran santunan Beasiswa Darwis setiap bulannya terbagi dengan beberapa kategori, yaitu Rp.75.000 untuk siswa SD, Rp.105.000 untuk siswa SMP dan Rp. 135.000 per masing-masing anak”, ucap salah satu staf program Afifah Zulfahummifta Hidayat.
Meskipun usia Program Beasiswa ini terbilang muda, aktivitas dan kegiatannya cukup beragam. Pelaksanaan pembinaan program ini setiap satu bulan dua kali pada hari Ahad. Setiap anak yang mengikuti program berkewajiban mengisi lembar mutaba’ah sebagai sistem controlling agar mentor mampu memantau bagaimana perkembangan ibadahnya.
Selain penilaian lembar mutaba’ah, program ini mengadakan ujian shalat dan hafalan doa sehari-hari serta hafalan surat pendek yang pelaksanaannya setiap enam bulan sekali. Saat ini Lazismu Mantrijeron sudah membimbing ratusan anak asuh yang menjadi bagian dari program beasiswa tersebut. Pembinaan ini bertujuan agar anak-anak tidak hanya mendapatkan beasiswa saja, tetapi juga mendapatkan pendampingan teori dan praktik dalam keagamaan.
Meraih Mimpi, Beasiswa Darwis Solusinya

Gilang Destya Widodo selaku Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron berharap dengan adanya program Beasiswa Darwis mampu memberikan manfaat yang lebih panjang bagi pengelolaan dana-dana kebaikan dari para donatur yang ada di lingkungan Mantrijeron maupun di luar Mantrijeron. Model pengelolaan yang berkelanjutan ini diharapkan bisa berjangka panjang sehingga ada ilmu yang bermanfaat kepada anak-anak. Semoga setiap amal kebaikan yang dikerjakan oleh anak asuh yang mengikuti program ini dapat mengalirkan pahala seluruh donatur yang mendukung program Darwis.
Salah satu anak asuh Beasiswa Darwis yang mengikuti program sejak umur sembilan tahun sampai saat ini, menyampaikan kesan mengenai pembinaan bahwa pembinaan ini sangat menyenangkan dan juga sangat bermanfaat. “Sangat menyenangkan dari yang awalnya saya tidak mengetahui sesuatu menjadi mengetahui dan juga saat mentor menyampaikan materi. Kami lebih mudah memahaminya dan juga lebih mudah menerimanya. Para mentornya juga sangat baik dan juga sangat ramah jadi saat pembinaan itu suasananya tidak tegang tidak canggung sama sekali. Saat pembinaan juga kami sering berbagi pengalaman pribadi sehingga menambah pengetahuan kami”, ucap salah satu siswa Darwis Anisa Suci Insani.
Baca juga: https://lebihmanfaat.com/campaign/beasiswa-darwis
Melalui program Beasiswa Darwis ini, besar harapan Lazismu Mantrijeron agar para anak asuh dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan berupa nilai-nilai positif dan religiusitas dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mampu menghantarkan anak-anak untuk mewujudkan impiannya.
Oleh: Estiparia Febriani dan Risma Khumairo Aulia Khasanah (Mahasiswa Magang UMY)